Friday, April 26, 2024
No menu items!
spot_img
HomeIptekVaksin Merah Putih "Inavac",  Hasil Riset UNAIR dan Biotis Jadi Booster

Vaksin Merah Putih “Inavac”,  Hasil Riset UNAIR dan Biotis Jadi Booster

Jakarta. benang.id – Vaksin Merah Putih Inavac produksi Biotis Pharmaceutical Indonesia bekerja sama Universitas Airlangga (UNAIR) yang juga dipantau oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya sudah  memasuki fase terakhir untuk dijadikan vaksin booster Covid 19.  Dalam keterangan persnya, UNAIR memberi kesempatan  berbagai media untuk melihat langsung proses alur produksi vaksin Merah Putih yang dinamakan Inavac di pabrik PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/9) kemarin .

Wakil Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes)  Dr Dra Agusdini Banun Saptaningsih Apt MARS menegaskan bahwa Indonesia sudah berhasil melakukan transformasi kesehatan. “Indonesia merencanakan transformasi dalam sistem kesehatan pada krisis pandemi covid-19. Salah satunya dalam bidang kefarmasian, termasuk produksi vaksin. “Kick off  Vaksin Merah Putih Fase 3 menjadi bentuk kesiapan infrastrukstur di bidang riset dan manufaktur serta sumber daya manusia dalam negeri dalam produksi vaksin,” tuturnya saat awal Vaksin Merah Putih berhasil melalui uji klinis di tahap-tahap awal.

Ia juga menyampaikan, selain menjadi vaksin utama, pemerintah turut mendorong penggunaan Vaksin Merah Putih menjadi vaksin booster dan vaksin untuk anak. Pemerintah juga akan mendorong vaksin merah putih terakses global, sehingga terdaftar pada emergency use listing WHO (World Health Organization).

“Dalam rangka menyukseskan bangga buatan Indonesia, pemerintah mendukung penggunaan vaksin merah putih untuk meningkatkan produk obat maupun bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal,” ucapnya.

Agusdini menyampaikan apresiasinya kepada UNAIR yang telah berkolaborasi dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia mengembangkan Vaksin Merah Putih Covid-19.“Ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin covid-19,” ungkapnya.

BPOM Mendukung

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito  di tempat terpisah juga turut menuturkan pemberian Vaksin Merah Putih pada anak sudah dilakukan. Uji klinis Vaksin Merah Putih untuk anak itu akan berlangsung paralel, jika fase tiga terbukti aman. Selain itu, Penny mengungkapkan bahwa pengembangan vaksin karya anak bangsa tersebut berdampak positif pada industri farmasi.

“Ada dampak lain pada pengembangan ini. BPOM melihat aspek positif dalam pengembangan industri farmasi Indonesia dan kemandirian bangsa Indonesia dalam menghadapi virus ke depan,” tutur Penny.

Penny juga menuturkan, Indonesia membutuhkan lebih dari satu industri farmasi yang dapat memproduksi vaksin sehingga memiliki andil besar dalam vaksin internasional. Ia juga mengungkapkan, BPOM sebagai regulator akan terus bekerja keras meyakinkan negara lain terhadap kredibilitas aspek mutu farmasi di Indonesia. Sukses dengan uji fase satu dan dua, Universitas Airlangga (UNAIR) sudah melakukan Kick off  Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih, Juni 2022 lalu. Uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih itu akan melibatkan 4.005 subyek.

Illustrasi Vaksin Covid 19 foto: Istimewa

Terdaftar di WHO

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Universitas Airlangga, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menuturkan pihaknya sudah mendapat tugas untuk menyiapkan protokol terkait vaksinasi dan booster. Vaksin Merah Putih nantinya akan diberikan sebagai vaksin anak, vaksin remaja, booster remaja, dan booster dewasa. “Selain itu juga pada santri yang belum mendapatkan vaksin dan juga sebagai booster tentunya,” tuturnya. 

Nyoman menuturkan vaksin Merah Putih bisa menjadi vaksin booster homolog dan heterolog. Homolog artinya dosis ketiga atau booster menggunakan jenis vaksin yang memiliki platform sama dengan vaksin dosis pertama dan kedua. Sedangkan, heterolog menggunakan jenis vaksin dengan platform yang berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua. “Kami mendapat amanah dari BPOM dalam penyusunan protokol, kami mengusulkan dua-duanya. Keputusan apa dari BPOM, kita menunggu,” ujarnya. 

Nyoman mengungkapkan vaksin Merah Putih sejak proses uji klinis sebenarnya sudah dimasukkan di PeduliLindungi oleh Kementerian Kesehatan. Hanya saja, belum ada fitur yang menampilkan vaksin itu dalam tahapan uji klinis.

“Hal ini akan ditangani oleh Rumah Sakit dr Soetomo agar nanti bisa masuk di PeduliLindungi. Tapi tidak perlu khawatir nama-nama relawan ada di kami dan itu nanti akan diproses dan nantinya pasti akan masuk di PeduliLindungi, masih proses administrasi,” katanya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments