Tuesday, May 7, 2024
No menu items!
spot_img
HomeInternasional80 Ribu-an Umat Hadiri Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI

80 Ribu-an Umat Hadiri Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI

Roma, benang.id – Sekira 80 ribuan umat menghadiri Perayaan Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI yang berlangsung di Lapangan Basilika St Petrus, Vatikan, Kamis (5/1/2023) pukul 09.30 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB.

Lapangan St Petrus yang memiliki kapasitas 300 ribu itu sudah dipenuhi dengan manusia yang diyakini lebih dari 80 ribu orang atau melebihi prediksi Vatikan.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Perayaan Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI di Lapangan Basilika St Petrus, Vatikan, Kamis (5/1/2023) pukul 09.30 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB. Foto: tangkapan layar Youtube

Demikian dikemukakan Romo Markus Solo Kewuta SVD, dari Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragama, Vatikan yang hadir langsung di Misa Requiem tersebut.

“Umat sudah berbondong-bondong pada pagi hari, ada juga beberapa suster bahkan sudah mengantri pukul 05.00 atau 05.30. Kebetulan saya masuk melalui pintu Perugino sehingga tidak melihat umat yang antri dari luar,” tutur Padre Marco, sapaan akrab Rm Markus Solo, kepada benang.id lewat pesan audio WhatsApp.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Perayaan Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI di Lapangan Basilika St Petrus, Vatikan, Kamis (5/1/2023) pukul 09.30 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB. Foto: tangkapan layar Youtube

Menurut dia, sekitar jam 09.00 pagi (waktu setempat) atau pukul 03.00 WIB, setengah jam sebelum misa dimulai umat lambat laun berdatangan dan memadati Lapangan St Petrus. Lapangan St Petrus kelihatan padat bahkan hingga berhamburan di luar.

Tepat 09.30 pagi, beber Padre Marco, perayaan misa dimulai dengan perarakan. Paus Fransiskus diantar di kursi roda menuju Altar dan diikuti perarakan para kardinal, dan para uskup konselebran.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Paus Fransiskus memimpin Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI di Lapangan Basilika St Petrus, Vatikan, Kamis (5/1/2023) pukul 09.30 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB. Foto: tangkapan layar Youtube

“Paus Fransiskus sendiri membuka perayaan Requiem dan memimpin misa sampai pada homili (khotbah), Paus menyampaikan khotbahnya. Setelah itu Paus mengambil tempat di samping altar dan hingga memulai persembahan,” ujarnya.

Selanjutnya, persembahan diambil alih oleh Kardinal Giovanni Battista Re, salah satu pemimpin kuria Roma yang sudah pensiun dan saat ini menjabat sebagai ketua dekan para kardinal.  

“Beliau memimpin misa pada tahap kedua yakni mulai dari persembahan, konsekrasi, dan sampai pada komuni,” imbuh Padre Marco.

Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI
Kardinal Giovanni Battista Re memerciki air suci jenazah Paus Emiritus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar Youtube

Setelah komuni, kata Padre Marco, perayaan misa dilanjutkan kembali oleh Paus Fransiskus dengan menutup misa dan melanjutkannya dengan perayaan penutupan sekaligus mengantar jenazah ke dalam Katakombe.

Paus sendiri yang membacakan doa-doa untuk pemberkatan jenazah. Sedangkan Kardinal Battista Re yang bergerak ke bawah altar ke peti jenazah Paus Emiritus yang berbaring berlandaskan karpet di lantai di depan altar utama. Kardinal  Battista Re juga memerciki jenazah dengan air berkat, mendupainya.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Sebanyak 12 ajudan Kardinal mengangkat peti jenazah berarak menuju Katakombe. Foto: tangkapan layar Youtube

“Lalu tiba saatnya para ajudan Kardinal berjumlah 12 orang datang dan mengangkat peti jenazah lalu membawanya berarak menuju Katakombe,” ucap Padre Marco.

Yang menarik di sini, sebut Padre Marco, pada saat jenazah hendak diangkat ada sorak-sorak teriakan dari umat yang hadir mengucapkan Santo Sudito yang artinya “Semoga dia menjadi santo.”  “Jadi itulah harapan sebagian orang yang juga hadir dalam kesempatan misa requiem,” ujar Padre Marco. 

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Paus Fransiskus memberkati peti jenazah Paus Benediktus XVI sebelum menuju Katakombe. Foto: tangkapan layar Youtube

Sebelum jenazah diangkat keluar, lebih lanjut dikatakan Padre Marco, Paus di atas kursi roda didorong mendekati peti jenazah untuk memberkati yang kemudian dilanjutkan dengan perarakan menuju Basilika St Petrus dan terus menuju Katakombe.

Umat yang hadir, menurut pengamatan Padre Marco, sangat khusyuk. Imam-imam konselebran saja berjumlah kurang lebih 3.000 orang. Tidak terhitung para kardinal dan para uskup. Dan kelompok-kelompok dari tempat kelahiran Paus Emiritus, Kota Bavaria juga datang dengan pakaian-pakaian khas dan bendera-bendera mereka.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Imam-imam konselebran berjumlah kurang lebih 3.000 orang. Tidak terhitung para kardinal dan para uskup. Foto: tangkapan layar Youtube

Di media sebelumnya juga diberitakan bahwa Presiden, Perdana Menteri, jajaran menteri, juga petinggi dan tokoh-tokoh masyarakat dari Jerman hadir.

Kata Padre Marco, hanya dua kepala Negara yang diundang secara khusus atas nama Vatikan yaitu Pemerintah Jerman, dan Pemerintah Italia. Hal ini disebabkan karena Paus Emiritus sudah meletakkan jabatannya dan tidak lagi merupakan kepala Negara Vatikan.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Paus Fransiskus membacakan doa bagi Paus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar Youtube

“Karena itu pemakaman hari ini secara karakter juga hakikatnya bukan pemakaman kenegaraan. Oleh karena itu, kepala Negara seluruh dunia tidak diundang secara resmi tetapi siapa yang ingin hadir bisa hadir tetapi atas tanggungan sendiri,” paparnya.

Perbedaan lainnya hari ini, sambung Padre Marco, di dalam doa tidak disinggung memohon agar konklaf (pertemuan para kardinal untuk memilih Paus baru-red) bisa dilakukan dengan lancar dan sukses karena memang tidak akan dilakukan konklaf karena Paus resmi masih menjabat saat ini.

Biasanya 9 hari setelah pemakaman seorang Paus mulai dibuka proses untuk konklaf tetapi hal ini tidak berlaku saat ini.

Misa Requiem Paus Benediktus XVI
Peti jenazah Paus Benediktus XVI yang sederhana. Foto: tangkapan layar Youtube

Terakhir. Padre Marco juga mengungkapkan bahwa peti jenazah Paus Emiritus tampak sederhana seperti Paus Yohanes Paulus II dulu juga tidak ada hiasan macam-macam, dari peti kayu yang massif dan kuat, di atasnya diletakkan kitab suci tetapi sebelum pemakaman sudah diambil agar peti jenazah diangkat dengan bebas untuk dimakamkan.

Adapun yang hadir di pemakaman dalam Katakombe, imbuh Padre Marco, hanya sedikit orang yang dipilih, yaitu para kardinal, para uskup dan kerabat dekat dari Paus Emiritus dan tentu saja juga sekretaris pribadinya Uskup Agung Georg Gaenswein.

“Entah kapan makam itu dibuka untuk kunjungan publik belum diketahui, bisa saja besok,” pungkas Padre Marco. (*)      

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments