Tuesday, April 30, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiEkspor Meningkat, NPI Desember Lanjutkan Surplus

Ekspor Meningkat, NPI Desember Lanjutkan Surplus

Jakarta, benang.id –Neraca perdagangan Indonesia (NPI) tetap mencatatkan surplus pada Desember 2023 sebesar US$3,31 miliar. Nilai surplus tersebut bahkan lebih tinggi dari November 2023 yang sebesar US$2,41 miliar.

“Surplus Desember 2023terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$5,20 miliar dan defisit migas US$1,89 miliar. Kembali dicatatkannya surplus neraca perdagangan pada Desember menandakan Indonesia melanjutkan tren surplus dari bulan-bulan sebelumnya,”jelas Mendag Zulkifli Hasan, seperti dilansir kemendag.go.id.

Mendag menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2023 disumbang dari perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang. India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai US$1,42 miliar, diikuti Amerika Serikat (AS) US$1,12 miliar,dan Filipina US$0,70 miliar.

Sedangkan, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Desember 2023 adalah Australia dengan US$0,60 miliar, Singapura US$0,53 miliar,dan Malaysia US$0,34 miliar. Surplus perdagangan pada Desember 2023 pun menjadi penutup neraca perdagangan sepanjang 2023. Neraca perdagangan 2023 membukukan surplus sebesar US$36,93 miliar.

Surplus tersebut disumbang surplus nonmigas sebesar US$56,84 miliar serta defisit migas sebesar US$19,91 miliar.

“Surplus perdagangan 2023 sebesar US$36,93 miliar merupakan sebuah pencapaian signifikan bagi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian dan perdagangan global 2023. Surplus tersebut tidak lepas dari capaian kinerja ekspor 2023 sebesar US$258,82 miliar yang menjadi angka ekspor tertinggi kedua setelah rekor pada 2022 lalu sebesar US$291,90 miliar,” kata Mendag.

Ekspor Desember 2023 Naik
Nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$22,41 miliar, naik 1,89% dibanding ekspor November 2023 (MoM). Peningkatan ekspor ini didorong oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 1,06% dan naiknya ekspor migas sebesar 15,28% MoM.

Peningkatan nilaiekspor nonmigas di Desember 2023 terjadi pada sektor pertambangan sebesar 13,04%. Sedangkan, sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi sektor yang berkontraksi dengan penurunan ekspor masing-masing sebesar 4,86% dan 1,99% MoM.

Pada Desember 2023, produk utama ekspor nonmigas dengan peningkatan nilai ekspor terbesar antara lain barang dari besi dan baja (HS 73) yang naik 59,19%; bijih, terak,dan abu logam (HS 26) naik 37,37%; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 28,29%; ampasatau sisa industri makanan (HS 23) naik 26,99%; serta mesin dan peralatan mekanis (HS 84) naik 17,69% MoM.

Di tengah peningkatan ekspor Desember 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang turun cukup signifikan. Beberapa di antaranya adalah tembakau dan rokok (HS 24) yang turun 29,90%, lemak dan minyak hewanatau nabati (HS 15) turun 22,52%, timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 20,73%, olahan dari tepung (HS 19) turun 16,96%, dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 14,85% MoM.

Mendag mengungkapkan, Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Desember 2023. Nilai ekspor nonmigas dengan ketiga negara tersebut adalah sebesar US$9,67 miliar dan berkontribusi terhadap 46,20% ekspor nonmigas nasional.

Beberapa negara tujuan ekspor nonmigas dengan peningkatan ekspor tertinggi pada Desember 2023 antara lain Turki yang naik 122,07%, Kanada naik 115,85%, Spanyol naik 29,74%, Australia naik 21,38%, dan Rusia naik 12,62% MoM.

Sementara itu, negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam antara lain Mesir turun 41,11%, Swiss turun 35,71%, Persatuan Emirat Arab turun 26,14 %, Italia turun 25,53%, dan Thailand turun 19,73% MoM.

“Ditinjau dari kawasannya, penguatan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke Asia Barat yang tumbuh 174,34%, Eropa Utara yang naik 96,88%, dan Afrika Selatan yang naik 35,34% MoM,” ujar Mendag.

Secara kumulatif, total ekspor Januari—Desember 2023 mencapai US$258,82 miliar atau turun 11,33% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh melemahnya ekspor sektor nonmigas yang turun 11,96% (YoY) menjadi US$242,89 miliar dan ekspor sektor migas yang turun 0,47% (YoY) menjadi US$15,92 miliar. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments