Monday, April 29, 2024
No menu items!
spot_img
HomeIptekLangganan 5G akan Capai 550 Juta di Asia Tenggara dan Oseania Akhir...

Langganan 5G akan Capai 550 Juta di Asia Tenggara dan Oseania Akhir 2029

Langganan 5G global diperkirakan akan mencapai 5,3 miliar pada akhir 2029

Jakarta, benang.id – Ericsson (ERIC) memperkirakan bahwa hampir satu dari lima pelanggan selular global akan menjadi pelanggan 5G pada akhir tahun 2023. Pertumbuhan ini terbukti tangguh meskipun terdapat tantangan ekonomi yang terus berlanjut dan ketidakstabilan geopolitik di beberapa pasar.

Statistik ini tertera dalam Ericsson Mobility Report edisi November 2023 yang memperkirakan akan ada 610 juta pelanggan 5G baru untuk tahun 2023 – meningkat 63% dari tahun 2022. Total keseluruhan tersebut mencapai 1,6 miliar, sekitar 100 juta lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

Laporan terbaru – edisi ke-25 – memiliki timeline baru untuk prediksi statistik dari tahun 2028 hingga 2029. Sejalan dengan edisi sebelumnya, laporan November 2023 mengonfirmasi peningkatan broadband seluler, Fixed Wireless Access (FWA), gaming, dan layanan berbasis AR/VR sebagai beberapa use case 5G yang paling banyak digunakan oleh konsumen.

Secara regional, penyerapan langganan 5G di Amerika Utara terus menguat. Pada akhir tahun 2023, wilayah ini diperkirakan akan memiliki penetrasi langganan 5G tertinggi di dunia sebesar 61%. Pertumbuhan langganan 5G juga kuat di India sepanjang tahun 2023. Pada akhir tahun 2023 – 14 bulan setelah peluncuran komersialnya – penetrasi 5G diperkirakan akan mencapai 11% di India.

Dalam rentang enam tahun sejak akhir tahun 2023 hingga 2029, langganan 5G global diperkirakan akan meningkat lebih dari 330% dari 1,6 miliar menjadi 5,3 miliar. Jangkauan 5G diperkirakan akan mencapai lebih dari 45% populasi global pada akhir tahun 2023 dan 85% pada akhir tahun 2029. Amerika Utara dan Gulf Cooperation Council diperkirakan akan memiliki tingkat penetrasi 5G regional tertinggi pada akhir tahun 2029, yaitu sebesar 92%.

Sementara itu, Eropa Barat diperkirakan akan menyusul dengan penetrasi 85%.

Fredrik Jejdling, Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson, mengatakan bahwa penambahan langganan 5G lebih dari 600 juta di seluruh dunia tahun ini maupun peningkatan di setiap wilayah, menjadi bukti nyata bahwa permintaan akan koneksi berkualitas tinggi sangat kuat.

“Melihat implementasi 5G yang terus berlanjut, kami melihat semakin banyak penggunaan jaringan 5G standalone dapat membuka kesempatan untuk mendukung aplikasi-aplikasi baru yang lebih menantang bagi konsumen dan perusahaan,” ujarnya.

Di sisi lain, konsumsi data rata-rata global per smartphone terus meningkat. Total data traffic jaringan seluler diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat antara akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2029. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan kemampuan perangkat, konten yang intensif data, serta kinerja jaringan yang digunakan.

Peter Jonsson, Executive Editor, Ericsson Mobility Report, Ericsson, mengatakan bahwa laju pertumbuhan data dalam jaringan seluler secara jelas mencerminkan minat konsumen terhadap aplikasi broadband selular yang lebih baik.

“Tren ini akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya konsumen di seluruh dunia yang menggunakan 5G serta munculnya berbagai use cases baru yang memicu pertumbuhan penggunaan data. Sebagian besar traffic dihasilkan di dalam ruangan, di mana orang biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Hal ini menyebabkan peningkatan terhadap kebutuhan untuk memperluas jangkauan 5G di pita sedang, baik di dalam maupun di luar ruangan dalam memastikan pengalaman 5G yang komprehensif di semua lokasi,” katanya.

5G pita sedang menggabungkan kapasitas tinggi dengan jangkauan yang baik, menjadikannya pilihan ideal untuk menghadirkan pengalaman 5G secara maksimal. Cakupan populasi 5G pita sedang global saat ini mencapai lebih dari 40%, meningkat 30% dari tahun 2022. Peningkatan ini utamanya didorong oleh penyebaran pita frekuensi sedang yang besar di India, dan beberapa penyebaran pita frekuensi sedang di Eropa.

Laporan ini juga membahas konektivitas nirkabel untuk industri manufaktur, bagaimana 5G menjadi penentu utama hasil produksi dan bagaimana 5G memungkinkan kemampuan yang diperlukan untuk mendukung perubahan yang cepat serta realokasi sumber daya.

Rangkuman Asia Tenggara 

Ericsson Mobility Report edisi November 2023

Langganan 5G akan mencapai sekitar 550 juta di Asia Tenggara dan Oseania pada akhir 2029. Selain menciptakan tahap awal infrastruktur 5G di kawasan ini, fokus para penyedia layanan adalah untuk mengembangkan ragam penawaran layanan bagi konsumen dan perusahaan. Selain itu, peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, dan dorongan transformasi digital untuk bisnis juga tetap menjadi prioritas utama di seluruh wilayah.

Data traffic jaringan seluler per smartphone terus bertumbuh pesat di Asia Tenggara dan Oseania yang diperkirakan akan mencapai sekitar 66GB per bulan di tahun 2029 dari 24GB per bulan di tahun 2023 – dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19%.

Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia mengatakan bahwa penyedia layanan internet di Indonesia tetap menjadikan peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, serta dorongan transformasi digital untuk bisnis sebagai prioritas utama.

“Di Ericsson, kami mendukung penuh para penyedia layanan untuk bertransisi ke 5G dengan lancar sekaligus mendukung akselerasi perjalanan digitalisasi Indonesia dengan memanfaatkan konektivitas 4G dan 5G,” ujarnya.

Ericsson Mobility Report November 2023 mencakup tiga artikel mendalam:

  • Penyebaran 5G standalone berskala besar untuk mendorong transformasi digital di India.
  • Permintaan akan konektivitas dalam ruangan mendorong kebutuhan terhadap kinerja yang lebih baik.
  • Kemampuan 5G di pabrik-pabrik besar dan pabrik baja ramah lingkungan

Ericsson menyelenggarakan webinar Ericsson Mobility Report. Untuk menyaksikan, klik di sini

Baca Laporan Mobilitas Ericsson November 2023 selengkapnya di sini Sejak diluncurkan pada 2011, Ericsson Mobility Report telah menjadi sumber referensi industri utama untuk data jaringan, kinerja, statistik, dan prediksi. Didasari oleh wawasan jaringan global dari Ericsson dan para mitra. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments